Gangguan Pencernaan yang Sering Dialami Anak-Anak

Gangguan Pencernaan yang Sering Dialami Anak-Anak
Credit: Freepik. Ilustrasi anak yang mengalami nyeri perut

Bagikan :


Usia anak-anak tak lepas dari masalah kesehatan, termasuk salah satunya gangguan pencernaan. Biasanya gangguan pencernaan yang dialami anak-anak bukan merupakan penyakit berbahaya. Meskipun demikian, masalah pencernaan pada anak tetap memerlukan penanganan serius agar tidak menyebabkan kondisi semakin parah.

 

Masalah Pencernaan yang Sering Dialami Anak-Anak

Masalah pencernaan biasanya ditandai dengan mual, sakit perut dan muntah. Namun karena gejala gangguan pencernaan sangat umum, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya.

1. Diare

Anak disebut mengalami diare ketika frekuensi buang air besarnya menjadi lebih sering dan tekstur tinja menjadi lebih lembek atau encer. Diare bisa terjadi sendirian atau merupakan gejala dari penyakit lain. Biasanya diare dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 hari. Namun jika diare berlangsung hingga beberapa hari, hal ini dapat menjadi tanda ada gangguan pencernaan lain seperti sindrom iritasi usus, penyakit celiac, dan gangguan pencernaan lainnya.

Diare dapat disebabkan oleh banyak hal seperti virus, bakteri dan parasit, intoleransi laktosa, hingga pengaruh obat-obatan. Apabila si kecil mengalami diare selama beberapa hari diikuti dengan keluhan lainnya maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.

2. Sembelit

Sembelit atau konstipasi juga merupakan salah satu masalah pencernaan yang banyak dialami anak-anak. Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa tanda konstipasi pada anak antara lain:

  • Frekuensi buang air besar kurang dari 3 kali seminggu
  • Pergerakan tinja sulit dan keras
  • Terkadang tinja keluar diiringi darah
  • Perut terasa sakit

Sembelit pada anak dapat disebabkan oleh kebiasaan menahan buang air besar, pola makan yang minim serat, pengaruh obat-obatan, perubahan rutinitas, dan faktor genetik. Secara umum konstipasi bukanlah masalah serius. Namun jika konstipasi berlangsung hingga lebih dari dua minggu serta diiringi dengan demam, susah makan, adanya darah pada tinja yang keras, penurunan berat badan, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.

3. Perut kembung

Seperti halnya orang dewasa, perut kembung juga bisa dialami anak-anak. Bila anak merasakan perutnya tidak nyaman, sakit perut, terasa begah, dan sering kentut maka anak bisa dikatakan mengalami perut kembung. Perut kembung disebabkan oleh banyaknya gas yang menumpuk di usus. Hal ini bisa terjadi karena banyak udara yang tertelan saat makan dan minum. Selain itu kondisi ini bisa disebabkan oleh pengaruh obat-obatan, sembelit, terlalu banyak makanan berserat, dan intoleransi karbohidrat.

4. Keracunan makanan

Keracunan makanan pada anak biasanya disebabkan karena mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung bakteri, virus atau parasit. Anak yang berusia di bawah 5 tahun memiliki risiko keracunan makanan lebih tingggi karena sistem kekebalan tubuhnya sedang berkembang.

Beberapa tanda yang perlu diwaspadai ketika mengalami keracunan makanan antara lain mual dan muntah, diare, demam, dan sakit kepala. Biasanya kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa perlu obat-obatan khusus. Namun jika gejala yang ditunjukkan tidak segera membaik dan muncul gejala dehidrasi maka sebaiknya segera bawa anak ke dokter.

5. Gastroesophageal reflux

Dilansir dari John Hopkins Medicine, bayi yang berusia kurang dari 2 tahun sering mengalami reflux. Hal ini terjadi ketika isi perut mengalir kembali melalui kerongkongan. Pada bayi, kondisi ini dikenal dengan istilah gumoh. Hal ini sangat normal terjadi karena katup antara esofagus dan lambung belum terbentuk secara sempurna. Terlebih lagi ukuran lambung yang kecil dapat menyebabkan makanan yang sudah masuk dengan mudah dikeluarkan kembali.

6. Muntaber

Muntaber atau gastroenteritis biasanya disebabkan oleh virus. Anak Anda dapat megalami muntaber jika melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus muntaber atau dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi. Gejala muntaber antara lain diare, mual dan muntah, demam, serta nyeri otot atau sakit kepala. Apabila anak mengalami muntaber, pastikan ia mendapat asupan cairan yang cukup dan berikan makanan yang mudah dicerna agar tidak kekurangan nutrisi.

 

Masalah gangguan pencernaan pada anak umumnya tidak serius dan dapat sembuh dengan sendirinya selama beberapa hari. Tetapi jika kondisi anak memburuk dan diikuti gejala lain yang semakin parah maka sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 16:30

Fink, J. (2020). The 5 Most Common Digestive Disorders in Kids. Available from: https://www.healthgrades.com/right-care/childrens-health/the-5-most-common-digestive-disorders-in-kids

Mayo Clinic. Diarrhea. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diarrhea/symptoms-causes/syc-20352241#

WebMD. (2021). Gas Pain (Children). Available from: https://www.webmd.com/first-aid/gas-pain-children

About Kids Health. Gas (Flatulence). Available from: https://www.aboutkidshealth.ca/article?contentid=822&language=english

Johns Hopkinds Medicine. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) in Children. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/gerd-gastroesophageal-reflux-disease-in-children

 

Viral Gastroentritis (Stomach Flu). Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/viral-gastroenteritis/symptoms-causes/syc-20378847